MAKALAH PENGANTAR EKONOMI 2 “PENGARUH EKSPOR INDUSTRI MEBEL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2020”
MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI 2
“PENGARUH
EKSPOR INDUSTRI MEBEL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2020”
Disusun
oleh :
Fian
Nur Dwiansyah
20220616
1EB10
Dosen
Pengampu : Sri Kurniasih Agustin
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2021
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “PENGARUH EKSPOR INDUSTRI MEBEL TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2020”. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi 2 di program studi
akuntansi Fakultas ekonomi pada Universitas Gunadarma. kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita. Amin.
Bekasi, 20 Maret
2021
Fian Nur Dwiansyah
DAFTAR ISI
3.1 PERANAN EKSPOR INDUSTRI MEBEL DAPAT MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
3.2 PENGARUH EKSPOR INDUSTRI MEBEL TAHUN 2020 SAAT MASA
PANDEMI COVID-19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan
tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada
dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki
oleh masyarakat. Adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.
Perkembangan
perekonomian suatu negara saat ini tidak dapat terlepas dari kondisi
perekonomian global. Hubungan ekonomi antar negara menjadi faktor penting yang
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masing-masing negara. Kondisi ini
menyebabkan daya saing sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam
kompetisi antar negara agar memperoleh manfaat dari semakin terbukanya
perekonomian dunia. Keuntungan dari terbukanya perekonomian dunia dapat dilihat
dari keadaan neraca pembayaran suatu negara.
Menurut
Bank Indonesia, neraca pembayaran merupakan catatan transaksi ekonomi antara
penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Neraca
pembayaran sebuah negara dikatakan surplus apabila terdapat kelebihan dana
perdagangan dan investasi dibandingkan kewajiban-kewajiban yang dibayarkan
kepada negara sedangkan dikatakan defisit apabila impor lebih besar dari pada
ekspor. Keadaan neraca pembayaran yang surplus atau defisit mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peranan ekspor industri mebel terhadap
pertumbuhan ekonomi di indonesia tahun 2020 ?
2.
Bagaimana pengaruh ekspor industri mebel
tahun 2020 saat masa pandemi Covid-19 ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengidentifikasi bagaimana peranan
ekspor industri mebel dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
2.
Untuk mengetahui pengaruh ekspor industri
mebel ditahun 2020 saat masa pandemi Covid-19
1.4 Manfaat
Makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca tentang bagaimana peranan
ekspor industri mebel dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemudian
juga dapat mengetahui atau lebih mengenal mengenai pengaruh ekspor industri
mebel disaat masa pandemi Covid-19 .
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Teori
Ekspor
Ekspor
merupakan salah satu bagian dari perdanganan internasional. Dalam hal ini
ekspor memiliki pengertian yakni kegiatan perdagangan yang dilakukan untuk
menjual barang ataupun jasa keluar negeri, dalam upaya untuk memperoleh
keuntungan. Ekspor juga merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi
sebuah negara. Pencapaian angka ekspor yang tinggi menunjukkan bahwa negara
kita memberikan pengaruh yang cukup dominan dalam pasar dan perdagangan
internasional.
A. Teori Keunggulan
Komparatif (Theory Of Conparatuve Advantage)
Teori
pertama mengenai ekspor yang dikemukakan ahli ialah teori keunggulan
komparatif. Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Dalam teori ini, ia
menyatakan bahwa perdagangan internasional atau ekspor dapat terjadi apabila
terdapat perbedaan keunggulan komparatif dari setiap negara. Keunggulan
komparatif ini dapat dicapai apabila sebuah negara mampu memproduksi sejumlah
barang dengan volume besar namun dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan
dengan negara lain.
Teori
ini memandang bahwa sebuah negara dapat menghasilkan banyak keuntungan dengan
menjual keunggulan komparatif yang dimilikinya ke negara lain. Selain itu,
pendapatan yang diperoleh juga dapat berasal dari spesialisasi produksi barang
atau jasa yang memiliki produktifitas dan efisiensi tinggi. Dalam hal ini,
tentunya faktor utama penentu adalah jumlah Sumber daya alam dan sumbet daya
manusia yang mampu mengolah dengan biaya kecil namun menghasilkan volume yang lebih besar
ketimbang negara lain.
B. Teori Keunggulan
Kompetitif
Teori
ini dikembangkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1990 dalam sebuah bukunya
yang berjudul “The Competitive Advantage Of Nation” . Ia berpendapat bahwa
terdapat empat hal yang menyebabkan perusahaan dapat saling berkompetisi
sehingga memunculkan adanya keunggulan kompetisi. Keempat hal tersebut antara
lain adalah :
- Kondisi Faktor Produksi (Factor
Conditions) : Kondisi ini yakni posisi dimana suatu negara dalam faktor produksi
(tenaga kerja terampil, infrastruktur dan teknologi) yang dibutuhkan untuk
bersaing dengan industri tertentu. Dalam hal ini untuk dapat memenangkan
kompetisi tentu faktor produksi yang ada harus dimaksimalkan. Karena jika
terdapat nilai minus pada salah satu faktor saja maka tidak akan mungkin
anda dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar global.
- Kondisi Permintaan (Demand Conditions) ; Kondisi ini merupakan kondisi
dimana terdapaf sifat permintaan domestik terhadap barang dan jasa pada
industri tertentu. Artinya bahwa, sebuah produk atau jasa tidak selalu
memiliki timgkat permintaan yang tinggi dipasaran. Dalam hal ini sebelum mampu melakukan ekspor tentu kita harus
mempertimbangkan kondisi pasar domestik. Dimana jika pemenuhan produk
tersebut telah dikatakan cukup bagi pasar domestic maka tentu produk atau
jasa tersebut dapat diekspor keluar.
- Industri Terkait dan Industri
Pendukung (Related and Supporting Industries) : Dalam hal ini keberadaan dan
ketiadaan industri pemasok dan industri terkait yang kompetitif secara
internasional di negara tersebut juga menjadi salah satu hal yang
berpengaruh dalam ekspor.
- Strategi, Struktur dan
Persaingan Perusahaan : Merupakan kondisi
dalam negeri yang menentukan bagaimana perusahaan-perusahaan dibentuk,
diorganisasi, dan dikelola serta sifat persaingan domestic. Dalam upaya
menciptakan perusahaan yang mampu bersaing secara domestik. Sehingga akan
mampu memenangkan persaingan dan tampil pada pasar global.
2.2
Manfaat
Ekspor
1. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri
Meningkatnya
permintaan ekspor pada suatu produk akan berimbas langsung pada perkembangan
industri dalam suatu negara. Sehingga, hal tersebut akan mampu melahirkan suatu
iklim usaha yang lebih kondusif. Selain itu, suatu negara juga nantinya akan
mampu membiasakan dirinya untuk bisa bersaing dalam pasar internasional dan
juga akan lebih terlatih dengan persaingan yang ketat jika melakukan
perdagangan internasional.
2. Mengendalikan Harga Produk
Kegiatan ekspor pada
suatu negara akan membuat negara tersebut mampu memanfaatkan over kapasitas
pada suatu produk. Sehingga, negara tersebut akan mampu mengendalikan harga
produk ekspor yang terjadi di negaranya. Mengapa demikian, karena saat suatu
produk mampu diproduksi dengan mudah dan melimpah, maka produk dalam negeri
tersebut pasti akan memiliki harga yang lebih murah. Untuk itu, negara harus
melakukan ekspor ke negara lain yang lebih membutuhkan produk tersebut agar
negara mampu mengendalikan harga di pasar.
3. Menambah Devisa Negara
Aktivitas ekspor
pastinya akan memberikan dampak yang positif untuk perkembangan ekonomi pada
suatu negara. Manfaat dari adanya kegiatan ekspor adalah demi membuka peluang
pasar baru di luar negeri sebagai upaya menumbuhkan investasi, perluasan pasar
domestik, serta meningkatkan devisa pada suatu negara.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PERANAN EKSPOR
INDUSTRI MEBEL DAPAT MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa merupakan pilar penting bagi terselenggaranya proses pertumbuhan
di segala bidang. Karena jika pertumbuhan ekonomi suatu bangsa berhasil, maka
bidang-bidang lain seperti bidang sumber daya manusia, hukum, politik,
pertanian, dan lain-lain akan sangat
terbantu.
Suatu
masyarakat yang pembangunan ekonominya berhasil ditandai dengan tingginya
pendapatan perkapita masyarakat negara tersebut. Dengan tingginya pendapatan
perkapita masyarakat, maka negara dan masyarakat akan dapa lebih leluasa dalam
menjalankan berbagai aktivitas pada berbagai bidang yang lain.
Besarnya
jumlah penduduk pada golongan usia muda, tingkat ekonomi yang rendah dan
terbatasnya lapangan pekerjaan, merupakan masalah utama yang selalu timbul di
kawasan Negara berkembang. Keadaan ini nampak dari kehidupan masyarakat di
daerah perkotaan maupun pedesaan.
Ekspor
industri mebel yang dilakukan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi. Dengan adanya industri
tersebut terjadi perubahan dalam hal lapangan pekerjaan adalah semua kegiatan
yang menghasilkan uang sebagai penopang ekonomi rumah tangga. Dengan adanya industri
tersebut terjadi perubahan dalam hal lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Yang
dimaksud dengan lapangan pekerjaan adalah semua kegiatan yang menghasilkan uang
sebagai penopang ekonomi dalam rumah tangga.
Beberapa negara yang tergolong maju, peranan sektor industri lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Pada negara-negara berkembang, peranan sector industri juga menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi.Kontribusi yang semakin tinggi dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke sektor industri.
3.2 PENGARUH EKSPOR
INDUSTRI MEBEL TAHUN 2020 SAAT MASA PANDEMI COVID-19
Kementerian
Perindustrian mencatat imbas krisis virus corona atau Covid-19 dalam kegiatan
ekspor industri kecil menengah (IKM) furnitur dan kerajinan terpangkas berkisar
3 persen -5 persen. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA)
Kementerian Gati Wibawaningsih menyebut tak hanya pembatalan order tetapi ada
juga terjadi penangguhan pembelian hingga 70 persen. Untuk itu, sebagai salah
satu upaya pemerintah akan menugaskan petugas Pusat Promosi Perdagangan
Indonesia (Indonesian Trade Promotion Center/ITPC) dan atas perdagangan untuk
memberikan pengumuman kepada para pembeli yang mengimpor furnitur dan craft
dari Indonesia agar ordernya tidak dibatalkan.
Sedangkan,
selama ini IKM furnitur dan kerajinan memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perekonomian nasional melalui capaian nilai ekspornya. Merujuk neraca
perdagangan industri furnitur yang mengalami surplus pada Januari 2020, dengan
nilai ekspor sebesar US$113,36 juta. Adapun nilai ekspor tersebut, naik 8,2
persen dibandingkan dengan capaian pada Desember 2019. Sepanjang tahun lalu,
nilai ekspor furnitur nasional menembus hingga US$1,69 miliar atau naik 4
persen dibanding perolehan tahun sebelumnya.
"Penurunan
ekspor mebel tersebut, salah satunya karena adanya pandemi Covid-19 sehingga berpengaruh
terhadap penjualan mebel ke sejumlah negara di dunia yang juga mengalami
permasalahan yang sama soal penyakit virus corona," kata Kepala Bidang
Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Jepara, Iskandar Zulkarnain dikutip
dari Antara Jepara, Senin (25/1).
Pandemi
Covid-19 juga memberikan dampak terhadap ketersediaan dan harga bahan baku bagi
pelaku IKM furnitur dan kerajinan mengalami kenaikan akibat volume impor yang
menurun. Sementara itu, perusahaan IKM mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan
pembatasan sosial atau social distancing. Hal ini kemudian perusahaan memangkas
produksinya dan mengurangi jumlah karyawan yang bekerja atau di PHK.
3.3 ANALISIS
Pada
tahun 2020 Angka pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sangatlah menurun jika di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Terutama pada sektor industi mebel atau furniture. Terdapat didalam artikel
bahwasanya Ekspor mebel merupakan sektor industri yang dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, dengan adanya wabah penyakit Covid-19
yang terjadi pada awal maret, mengakibatkan penurunan jumlah ekspor ke luar
negeri.
Dari artikel menyebut penurunan ekspor
industri mebel dan kerajinan terjun bebas. Anjlok hingga dibawah 50 persen.
Hingga Juli ini saja baru mencapai US$640 juta. Adapun secara normal, nilai
ekspor produk mebel dan kerajinan lokal mencapai US$2,4 miliar. Jika kita
melihat dari data, maka penurunannya begitu signifikan dan sangat
meprihatinkan.
Kemendag (Tuti) menyatakan telah
memfasilitasi pemasaran produk industri furniture dan kerajinan melalui
sejumlah pameran perdagangan baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu,
pemasaran juga dilakukan melalui misi dagang business to businesss (B2B) dan
secara daring melalui berbagai situs web. Maka dari itu, harus ada peran dari
pemerintah untuk segera memperbaiki menurunnya ekspor tersebut. Terutama pada
sektor industri mebel atau furniture. Semoga itu bisa menjadi pendongkrak awal
pertumbuhan ekonomi terutama di masa pandemi seperti ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwasanya ekspor merupakan
bagian terpenting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terutama
bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan sehingga dapat terbantu dengan
adanya sebuah lapangan pekerjaan dan pada sektor industri mebel dan furnitur.
Namun, pada tahun 2020 dengan melandanya sebuah wabah penyakit Covid-19.
Pemerintah harus segera memberi solusi kepada masyarakat dan perusahaan
industri mebel lainnya agar tidak bangkrut. Karena faktor pendukung Industri
mebel dalam penyerapan tenaga kerja adalah produk meubel sudah menjadi
kebutuhan oleh banyak konsumen di dalam negeri maupun luar negeri.
4.2 SARAN
Harapan
kepada pengusaha industi mebel untuk dapat meningkatkan kualitas produksinya
agar para konsumen merasa puas, dan mencari peluang untuk memasarkan
produksinya sehingga terjadinya kesinambungan kerja bagi para tenaga kerjanya.
Dan terakhir, marilah kita bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar
wabah Covid-19 dapat cepat berlalu sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia
dapat seperti semula.
DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191031/12/1165316/kinerja-ekspor-furnitur-kian-kendur
https://www.antaranews.com/berita/1243411/asmindo-peluang-ekspor-mebel-indonesia-cukup-besar-di-2020
https://yonulis.com/2020/10/24/umkm-mebel-melawan-covid-19/
Comments
Post a Comment